Senin, 08 Agustus 2016

Mutiara. (Bung Karno & Bung Hatta)

Ngunandiko.107




Mutiara
(Bung Karno- Bung Hatta)


Ngunandiko dengan judul "Mutiara (Bung Karno & Bung Hatta)" ini berisikan beberapa "quotation" dari Bung Karno dan Bung Hatta. Hal ini dimaksudkan untuk mengenang ajaran kedua tokoh Proklamator Kemerdekaan Negara Republik Indonesia tersebut, sekali gus memperingati hari Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
"Quotation" ini diambil secara acak dari berbagai sumber, hal ini untuk menggambarkan pandangan-pandangan Sukarno (1901 - 1970) dan Mohammad Hatta (1902 - 1980),  agar kita dapat mengingatnya dan merenungkannya kembali.

Dwitunggal Sukarno - Hatta


  • This country, the Republic of Indonesia, does not belong to any group, nor to any religion, nor to any ethnic group, nor to any group with customs and traditions, but the property of all of us from Sabang to Merauke (Sukarno).




  • Kami menggoyangkan langit, menggempakan darat, dan menggelorakan samudera agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari 2 ½ sen sehari. Bangsa yang kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela menderita demi pembelaan cita-cita (Sukarno).


Sukarno - Hatta


  • Indonesia merdeka bukan tujuan akhir kita. Indonesia merdeka hanya syarat untuk bisa mencapai kebahagiaan dan kemakmuran rakyat. Indonesia merdeka tidak ada gunanya bagi kita, apabila kita tidak sanggup untuk mempergunakannya memenuhi cita-cita rakyat kita : hidup bahagia dan makmur dalam pengertian jasmani maupun rohani. Maka dengan tercapainya penyerahan kedaulatan, perjuangan belum selesai. Malahan kita berada pada permulaan perjuangan yang jauh lebih berat dan lebih mulia, yaitu perjuangan untuk mencapai kemerdekaan daripada segala macam penindasan (Hatta).




  • Bebas artinya menentukan jalan sendiri, tidak terpengaruh oleh pihak manapun, sedangkan aktif artinya menuju perdamaian dunia dan bersahabat dengan segala bangsa (Hatta).


Sukarno - Hatta
Demikianlah beberapa "Quotation" dari dari Bung Karno dan Bung Hatta  Proklamator Kemerdekaan Negara Republik Indonesia, dan juga Presiden & Wakil Presiden Republik Indonesia yang pertama. Keduanya dianggap Dwitunggal yang memimpin Republik Indonesia pada masa-masa awal kelahirannya 17 Agustus 1945.
Semoga bermanfaat.
*
Kita semua hendaknya meninggalkan stigma negatif yang mungkin masih melekat terhadap kedua bapak bangsa itu (Dwitunggal Sukarno – Hatta). Jasa, perjuangan, pengorbanan dan pengabdian keduanya jauh melampaui dan lebih besar dibanding kekurangan dan kelemahan keduanya (Susilo Bambang Yudhoyono).

*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar