Jumat, 11 Januari 2019

Perjalanan ke Angkasa

Ngunandiko.163







PERJALANAN KE ANGKASA
(Bagian 3)



Pada bulan April 1967, telah terjadi kecelakaan, dimana kosmonout Russia Komarov (Soyuz 1), meninggal dunia (pass away) di angkasa.

Pada periode tahun 1966 – 1969 ini sedikitnya tercatat dua peristiwa yang penting yaitu : (1) Manusia (Aldrin dari Gemini 12) terbukti dapat bekerja untuk waktu yang cukup lama (5 jam 30 menit) di angkasa ; dan (2) Pesawat berawak (Apollo 11 dengan Armstrong dan Aldrin)  dapat mendarat  untuk pertama kalinya di bulan. Armstrong dan Aldrin  berada di permukaan bulan selama 2 jam, mereka mengumpulkan batuan dan memasang instrumen. 

GEMINI 12

Namun pada periode tersebut, pada bulan April 1967, telah terjadi kecelakaan dimana kosmonout Russia, Komarov (Soyuz 1), meninggal dunia di angkasa.

Kendaraan (spacecraft, space flight,                     &   suppport craft) beserta manusia telah dikirim   ke angkasa luar 1970 s/d 1972




April 11-17 1970
Lovell   Halse  Swigert
Apoll 13
On way to moon; service module was badly damaged by explosion of oxigen tank. Using lunar module until re-entry crew was able to circle moon; return safely to earth.
January 31 February 9 1971
Shepard Mitchell Roosa
Apollo 14
Crew set up a nuclear-powered resarch-station on the moon
April 19 June 6-9 1971
-----Patsayev Volkov Dobrovolsky
Soyuz 1 Soyuz 11
First space station in earth-orbit Docked with Soyuz 1. Crew transferred to Soyuz to record-breaking 23 days in space. Cosmonauts died from rapid decomression of their craft during re-entry.
June26 – Aug7   1971
Scott Worden Irwin
Apollo 15
Scott and Irwin mde the first landing in rille area of the moon and explored its surface in the lunar jeep
April 16-27 1972
Young, Duke Mattingly
Apollo 16
Young and Duke made the first landing in the lunar highlands; they brought back rock samples for study
Dec 7-19 1972
Cernan Schmitt Evans
Apollo 17
Last Apollo mission to moon; Cernan and Schmitt spent a total of more than 22 hours on the lunar surface ; among the rocks collected was one 4-6 billion years old.




Sumber : The New Book of Knowledge, Grolier Incorporated, Danbury, Connecticut

Sementara itu, lebih kurang 3 tahun setelah kecelakaan yang membawa kematian Komarov ;  terjadi pula suatu kecelakaan, dimana service module Apollo 13 dalam perjalanan ke bulan (April 1970) meledak dan menewaskan Lovell, Halse, dan Swigert di angkasa.

Walaupun usaha manusia menjelajahi angkasa ini mengalami sejumlah kendala, namun  semua program perjalanan ke angkasa  terus dilakukan  selangkah demi selangkah dengan teliti serta memperhatikan semua aspek yang mungkin berpengaruh. Hal itu antara lain terlihat  bahwa yang pertama-tama dikirim ke angkasa adalah pesawat tanpa awak (tanpa manusia); lalu dilakukan berbagai penelitian dan study; setelah itu baru dikirim dengan mahluk hidup (hewan dan tumbuhan); dan yang terakhir adalah berserta manusia.


Banyak missi dan perjalanan ke angkasa lainnya yang telah dilakukan oleh negara-negara  lain seperti  Inggris, Perancis, Jepang, China, India dan lain-lain. 

Perjalanan ke angkasa luar ini telah sangat mengembangkan pengetahuan  manusia tentang angkasa. Selain pengetahuan akan angkasa (astronomi), yang sebelumnya telah dipelopori oleh para astonom seperti : Eratosthenes (276 – 194 SM); Claudius Ptolomaeus (83 – 161); Nicholas Copernicus (1473 – 1543); Tycho Brahe (1546 – 1601); Galileo Galilei (1564 – 1642) dan lain-lain.

Galileo-Galilei

Astronom-astronom sesudahnya menggunakan pengetahuan para pendahulu-nya itu  untuk  mengetahui segala seluk beluk angkasa luar,  da tata surya serta segala isinya. Manusia juga berharap dapat mengetahui :

(1). Apakah jauh di angkasa  ada kehidupan lain seperti hal-nya kehidupan di bumi ;
(2). Apakah jauh di angkasa ada tempat bagi kehidupan manusia jika sekiranya terjadi bencana dan  perang yang dahsyat di bumi;
(3). Apakah jauh di angkasa ada mahluk lain yang dapat mengancam kehidupan manusia di bumi atau sebaliknya ; dan
(4). Lain-lain

Dalam rangka mencapai harapan-harapan tersebut diatas, manusia  telah melakukan perjalanan ke angkasa luar (dan kembali lagi ke bumi). Untuk itu manusia antara lain membuat station angkasa (space station) dan membuat pesawat bolak-balik (shuttle) seperti terlihat dari program perjalanan ke angkasa berikut ini.

                 Kendaraan (spacecraft/space   flight                  & suppport craft) serta manusia yang telah dikirim ke angkasa luar 1973 s/d 1986
May 25 – June 22 1973
Conrad Kerwin Evans
Skylab 1
Skylab; an unmanned, specially fitted thirs stage of a Saturn rocket, was equipped fo studying long-term effects of spaceflight on people and materials, telescopes and other instruments were used to study the sun and the earth’s resources and to carry on many other studies. The first crew to reach the orbiting craft (Skylab 1 crew) had to repair damage done when Skylab was launched . After 28 daysthey left the craft, to be replaced by the Skylab 2 crew. After 59 days they were replaced by the Skylab 3 crew, which orbited for 84 days without effects.
July 28 – Sept 25 1973
Bean Garriott Lousma
Skylab 2
Nov 16 – Feb 8  1974
Carr   Gibson Pogue
Skylab 3
Des 2 – 8 1974
Filipchenko Rukasvishnikov
Soyus 16
Practice of maneuvers to be used later in combined United States – Soviet Union Apollo- Soyuz Test Program.
Des 26 1974
-----------
Soyuz 4
Sent into orbit to serve as space station
Jan 10 – Feb 9  1975
Gubarev Grechko
Soyuz 17
Docked with Soyuz 4 space station. Studies of stars, earth’s resources, and crew’s reactions to weightiessness
July 15-24 1975
Statford   Brand   Stayton  Leonov   Kubasov
Apollo-Soyuz Test Project
First international manned flight, Soyuz 19, launched by Soviet Union, and Apollo 18, launched by United States, met and docked 225 km (140 mil) above the earth, several joint experiments conducted, after undocking, the craft returned separately to earth. 
June 22 1976
-----------
Soyuz 5
Sent into orbit as a space station
July 6 – Aug 24 1976
Volynov Zholobov
Soyuz 21
Crew boarded Soyuz 5 and conducted experiments in the manufacture of crystals, metals, and certain chemicals.
Sept 29 1977
------------
Soyuz 6
Sent into orbit to serve as a space station. Equipped for performing equipmentsin growing plants, metalworking, making lenses, and making pure crystals and other components for electronic devices.  
Dec 10 – March 16 1977
Romenenko Grechko
Soyuz 26/27
Crew boarded Solyuz 6 and spent 96 days working in the weightlessness of space
Jan 20 1978
----------
Progress 1
First unmanned craft to carry fuel, food, and other supplies to the crewof a space station—Soyuz 6
April 9 – Oct 11 1980
Popov   Ryumin
Soyuz 35
Crew boarded Soyuz 6 and spent 185 days living and working in the weightlessness of space
March 13 – May 26 1981
Kovalyonok Savinykh
Soyuz 38
Final mission to Sayuz 6. Crew spent 75 days before returnning to earth, leaving Sayuz 6 emty after nearly 4 years as manned research station.
April 12-14 1981
Young   Crippen
Columbia
First reusable spacecraft. After 36 orbits of earth and 54 hours in space, it returned to earth, making an airplanelike landing at Edwards Air Force Base in California 
April 19  1982
------------
Salyut 7
Sent into orbit to serve as a space station
May 13 – Dec 10 1982
Berezovol Lebedev
Soyuz T-5
Crew boarded Salyut 7 and spent a record 211 days in space; from the space station they launched a satellite
Aug19-27 1982
Popov Serebrov Savitskaya
Soyuz T-7
Linked up with Soyuz 7 : Savitskaya became the second woman in space
Nov 11-16 1982
Brand Overmyer Lenoir       Allen
Columbia
First commercial flight of the space suttle, crew launched two communications satellites
June 18-24 1983
Ride,     Hauck,   Fabian, Crippen, Thagard
Challenger
Space shuttle crew released a satellite into space and then retrieved it. Ride became the first US woman astronaut.
Jan 28 1986
Scobee  McAulife McNair  Onizuka   Smith      Jarvis
Challenger
Space shuttle exploded shortly after launch, all aboard were killed. It was the worst disaster in the history of the US space program








Sumber : The New Book of Knowledge, Grolier Incorporated, Danbury, Connecticut

Kegiatan perjalanan ke angkasa seperti tampak dalam daftar  diatas hanyalah sebagian dari program sampai awal tahun 1986 saja, utamanya yang dilakukan oleh Amerika dan Russia. Banyak kegiatan dan missi ke angkasa lainnya yang telah dilakukan oleh negara-negara  lain seperti Inggris, Perancis, Jepang, China, India, Taiwan, Korea Selatan dan lain-lain dengan  tujuan antara lain sbb :
(1). Komunikasi;
(2). Monitoring cuaca;
(3). Monitoring terjadinya bencana, kebakaran, tsunami, badai dll di berbagai tempat di bumi;
(4). Melakukan berbagai percobaan; dan
(5). Lain-lain utamanya untuk menguak misteri yang ada di angkasa.

Hasil kegiatan negara-negara tersebut diatas memberi sumbangan terhadap  usaha manusia untuk menguak misteri yang ada di angkasa, serta menemukan kemungkinan tempat-tempat di angkasa, yang dapat menjadi tempat hidup manusia, selain di bumi.

Peluncuran Spacecraft di gurun Gobi

Namun pertanyaan dimana ruang angkasa itu berakhir, sampai saat ini belum  juga terjawab. Ruang angkasa itu meluas ke segala arah sampai  suatu jarak yang  sangat jauh melebihi jarak yang dapat dilihat dengan  “Teleskope Hubbe” (1990) dan “Teleskope Kepler” (2009), pun dengan teleskop yang paling kuat lainnya, misalnya “the ALMA Telescope”. ALMA (Atacama Large Millimeter / submillimeter Array) adalah suatu kemitraan internasional beranggotakan : European Southern Observatory (ESO), US National Science Foundation (NSF) dan Institut Nasional Ilmu Pengetahuan Alam (NINS) Jepang, bersama dengan NRC (Kanada) , NSC dan ASIAA (Taiwan), dan KASI (Republik Korea), bekerja sama dengan Republik Chili. ALMA adalah  suatu proyek astronomi terbesar yang ada dengan teleskop tunggal yang di-desain revolusioner, terdiri dari 66 antena dengan presisi tinggi, yang terletak di dataran tinggi Chajnantor, pada ketinggian 5.000 meter di Chili utara.

the ALMA Telescope

Untuk  memperoleh gambaran tentang  ruang angkasa yang sangat luas itu, maka fakta-fakta berikut ini kiranya  dapat dipakai sebagai suatu bahan pertimbangan sbb :

(1), bahwa manusia telah melakukan perjalanan dari bumi ke bulan, sekitar 400.000 kilometer (250.000 mil) ;
(2). bahwa pesawat ruang angkasa (Pioneer 10) pada tahun 1983 adalah  perangkat buatan manusia pertama yang dapat melampaui batas luar tata surya kita, sekitar 4.500.000.000 (miliar) kilometer (2.800.000.000 miles) dari matahari kita. Perjalanan ini memakan waktu lebih dari sebelas tahun ;
(3). bahwa bintang yang paling dekat dengan matahari kita adalah sekitar 40.000.000.000.000 (triliun) kilometer (25.000.000.000.000.000) jauhnya. Di ruang angkasa jarak antara dua bintang tetangga sejauh itu dianggap kecil ;
(4). bahwa di ruang angkasa diduga ada miliaran galaksi ; salah satu diantaranya adalah galaksi kita (Bima Sakti), dimana Bima Sakti itu mengandung miliaran bintang.

Dari besaran-besaran (jarak, waktu tempuh, dan jumlah) seperti yang terlihat di ke-empat contoh diatas, kita dapat membayangkan betapa besarnya seluruh ruang angkasa itu. Tak terhingga besarnya.


Observatorium (Observatory) itu adalah ruang atau gedung yang memiliki perlengkapan khusus untuk mengamati angkasa dan berbagai peristiwa yang terjadi di langit.

Dari fakta-fakta itu, tak diragukan lagi bahwa ruang angkasa atau lebih tepatnya “jagad raya” adalah ruang yang sangat luas, bahkan tak terhingga dan masih mengandung misteri.

Sebagaimana diketahui jauh sebelum  manusia memilik alat-alat  seperti teleskope dan lain-lain, maka untuk mengamati angkasa digunakan mata terlanjang. Pengamatan angkasa (bintang-bintang dilangit) itu adalah untuk berbagai keperluan seperti petunjuk arah dalam pelayaran, petunjuk pergantian musim, dan lain-lain ; bahkan juga untuk keperluan yang yang bersifat mistis.

Setelah manusia memiliki alat-alat untuk mengamati angkasa, maka alat-alat (perlengkapan) untuk pengamatan itu dikumpulkan disuatu tempat  tertentu yang disebut observatorium. Observatorium (Observatory) itu adalah ruang atau gedung yang memiliki perlengkapan khusus untuk mengamati angkasa dan berbagai peristiwa yang terjadi di langit.

Pada saat ini (abad ke-21), hampir semua negara di muka bumi ini memiliki observatorium. Sebagai contoh berikut ini adalah 8 (delapan) observatorium  yang ada di Chili, China, Indonesia, Jepang, Russia, dan USA sbb :

(1)        GEMINI OBSERVATORY di Andes, Chili;
(2)        BEIJING ANCIENT OBSERVATOTY, Beijing, China ;
(3)        OBSERVATORIUM BOSSCHA, Bandung, Indonesia ;
(4)        OBSERVATORIUM ASTRONOMI NASIONAL JEPANG, Tokyo, Jepang ;
(5)        PULKOVO ASTRONOMICAL OBSERVATORY, St Petersburg, Russia
(6)        MOUNT WILSON OBSERVATORY di Los Angeles, California, USA ;
(7)        PALOMAR OBSERVATORY di San Diego, California, USA ;dan
(8)        WM. KECK OBSERVATORY di Mauna Kea, Hawai, USA.

Observatoriun Bosscha

Pada umumnya setiap Negara, disamping memiliki observatorium, juga memiliki lembaga yang bertugas menangani masalah-masalah yang berkaitan dengan angkasa luar. Di Amerika Serikat tugas tersebut ditangani oleh NASA (The National Aeronautic and Space Administration) ;  di Uni Soviet (Russia) oleh SFSA (Russian Federal Space Agency) ;  di Uni Eropa. ESA (European Space Agency) ; dan di Indonesia oleh LAPAN  (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional).

Sebagai gambaran, NASA (The National Aeronautic and Space Administration) memiliki tugas dan tujuan strategis sbb:

(1).Memperluas dan mempertahankan aktivitas manusia di seluruh tata surya ;
(2). Memperluas pemahaman ilmiah tentang Bumi dan alam semesta ;
(3). Menciptakan inovasi ruang teknologi baru ;
(4). Penelitian aeronautika terdepan ;
(5). Mengaktifkan program dan kemampuan institusi untuk melakukan kegiatan keluar-angkasaan dan aeronautika ;
(6). Berbagi ilmu pengetahuan dengan tenaga pendidik dan mahasiswa untuk memberikan kesempatan berpartisipasi.

Lembaga yang bertugas menangani masalah-masalah yang berkaitan dengan angkasa luar dari Negara-negara lain (termasuk LAPAN di Indonesia), umumnya juga memiliki ruang lingkup tugas dan tujuan strategis  seperti NASA tersebut.
Sebelum menutup bahasan dan renungan singkat tentang “Perjalanan ke Angkasa” ini, maka ingin kami sampaikan tentang hal-hal sbb :

1.         Bahwa semula manusia hanya menggunakan mata terlanjang saja dalam melakukan pengamatan atas angkasa (bintang-bintang dilangit) ;
2.      Pengamatan  tersebut, utamanya adalah untuk memperoleh petunjuk arah (mis : untuk pelayaran), petunjuk pergantian musim (mis : untuk bercocok-tanam), dan lain-lain serta petunjuk-petunjuk yang bersifat mistis ;
3.         Manusia juga mulai membayangkan ada-nya kehidupan dilangit seperti tampak dari  cerita atau kisah  “Flash Gordon” , “Startek”, dan lain-lain;
4.       Setelah manusia memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi pembuatan peralatan (mis : teleskope), maka pengamatan angkasa itu tidak lagi hanya dengan mata telanjang semata ;
5.   Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih maju  seperti pembuatan roket dan bahan bakar roket, maka manusia mulai mengirim ke angkasa alat (mis : satelite dll), pesawat tanpa awak, pesawat berawak, dan lain-lain ke angkasa (mis : ke bulan dan planit Mars).

Demikianlah bahasan dan renungan singkat tentang “Perjalanan ke Angkasa”. 
Semoga bermanfaat !
*
Time travel used to be thought of as just science fiction, but Einstein's general theory of relativity allows for the possibility that we could warp space-time so much that you could go off in a rocket and return before you set out (Stephen Hawking).

Read more at: https://www.brainyquote.com/quotes/stephen_hawking_447564

*