DOA
Ngunandiko.6
Sebagai orang yang beriman, Anda pasti pernah atau bahkan sering kali berdo'a ! Berdo'a sudah merupakan kegiatan rutin atau 'pekerjaan' sehari-hari bagi orang yang beriman, berdo'a dan memohon ampun kepada Tuhan merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan.
1. Kalian mengenal Allah, tapi tidak menunaikan hak-hak-Nya;
2. Kalian membaca kitab Allah, tapi tidak mengamalkannya;
3. Kalian mengaku mencintai Rasul Allah saw, tapi tidak mengikuti sunnahnya;
4. Kalian mengaku membenci setan, tapi selalu menyetujuinya;
5. Kalian yakin mati itu pasti, tapi tak pernah mempersiapkannya;
6. Kalian bilang takut neraka, tapi terus membiarkan diri kalian ke sana;
7. Kalian bilang mendambakan surga, tapi tak pernah beramal untuknya;
8. Kalian sibuk dengan aib-aib orang lain dan mengabaikan aib-aib kalian sendiri;
9. Kalian menikmati anugerah-anugerah Tuhan, tapi tidak mensyukurinya;
10. Kalian setiap kali mengubur jenazah-jenazah, tapi tak pernah mengambil pelajaran darinya."
Mudah-mudahan jawaban Ibrahim bin Adham ini ada gunanya, terutama bagi mereka-mereka yang doa-doa –nya belum terkabul !
Ngunandiko.6
Menurut “Ensiklopedi Umum” doa adalah puji-pujian dan bacaan yang mengandung permohonan terhadap Tuhan.
Berdoa |
Tujuan berdoa tidak hanya untuk memperoleh keuntungan duniawi, namun juga untuk menjalin hubungan dengan Tuhan Penciptanya, sehingga senantisa dapat menikmati kasih sayang-Nya didunia maupun diakhirat. Dengan perkataan lain berdo'a, selain merupakan salah satu ibadat yang dipujikan, adalah sarana untuk memohon sesuatu kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Dalam garis besarnya permohonan yang terkandung dalam bacaan selama berdo'a adalah :
- Mohon selamat.
- Mohon rezeki dan lain-lain yang bersifat keduniawian.
- Mohon masuk surga dan terhindar dari api neraka.
- Mohon bahagia di dunia dan akhirat,
Berdo'a , secara langsung atau tidak, juga bisa berarti pengakuan akan kelemahan manusia dihadapan Tuhan Penciptanya.
Manusia mempunyai keinginan yang tidak diketahui batasnya, sedangkan kemampuan untuk meraihnya terbatas. Berdo'a menjadi salah satu sarana untuk mencapai keinginan tersebut. Orang berdo'a. tidak hanya sendiri-sendiri, seringkali beramai-ramai seperti : memohon turunnya hujan ; memohon kemenangan dalam suatu pertandingan olah raga ; memohon kemenangan dalam suatu pemilihan umum (Pemilu) ; memohon selamat dari banjir atau bencana alam ; memohon agar organisasinya atau partainya dapat berkembang dengan cepat dan lain-lain. Ber-doa memang dapat dilakukan orang per orang ataupun ber-istighatsah.
Berdoa yang dilakukan secara benar dan sungguh-sungguh akan selalu mendatangkan hasil dan dikabulkan Tuhan. Dalam Al Quran Allah berfirman :
Wa qaala rabbukumud `uuni astajib lakum innal ladziina yastakbiruuna `ibaaatilii sayadkhuluuna jahannama daakhirin (Q.s. 40: 60) , yang artinya : berdoalah kepada-Ku, tentu akan Ku-kabulkan doamu itu. Orang-orang yang sombong yang tidak mau menyembah-Ku, kelak mereka akan masuk Jahannam secara hina dina !
Oleh karena itu dalam upaya untuk mencapai tujuan, manusia sering kali berdoa. Berdoa merupakan hak yang melekat pada diri manusia sejak dilahirkannya, berdoa tidak dapat dilarang oleh siapapun. Dengan demikian berdoa dapat dipandang sebagai ibadah atau perbuatan yang merupakan hak asli manusia disamping hak asli : melakukan unjuk rasa (demonstrasi) ; menolak untuk menjual tenaga sendiri (mogok) ; dan menolak bekerja sama, membeli atau menjual barang-barang (boikot). Hak asli manusia yang selama ini dikenal khususnya dalam politik adalah demonstrasi, boikot dan mogok..
Sebagaimana diketahui perubahan politik negara yang dilakukan oleh rakyat atau massa pada umumnya dilakukan melalui aksi ekonomi atau politik, dimana perwujudan aksi tersebut antara lain adalah penggunaan hak asli manusia demonstrasi, mogok, boikot dan juga penggunaan hak berdoa. Sebagai gambaran penggunaan hak berdoa tersebut dalam politik adalah seperti dalam beberapa contoh sbb :
- Istighatsah adalah salah satu sarana yang dilakukan para ulama untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dalam mengatasi berbagai kesulitan dan berbagai krisis. Hal itu pernah pernah pula dilakukan oleh Rasulullah pada saat perang Badar lk 13 abad yang lalu.
- Sri Paus, dalam doanya yang berbahasa Polandia pada khotbah tengah malam, di hadapan ribuan orang yang memenuhi Basilika Santo Petrus di Vatikan, menyerukan harapan, hendaknya rakyat Polandia dapat menentukan nasibnya sendiri, dan bertanggung jawab menciptakan masa depan mereka sendiri. "Jangan biarkan siapa saja dari luar ikut campur". Sementara itu pada saat yang hampir bersamaan di Polandia, Uskup Agung Jozef Glemp pada saat doa Natal dan Tahun Baru 1987 mengatakan bahwa : "Polandia belum mati selama kami masih hidup." Uskup Agung meminta agar pemerintah Polandia yang berkuasa tidak menutup-nutupi diderita yang dipikul rakyat Polandia dibawah rezim pro Moscow sejak berakhirnya Perang Dunia II.
- NUdibawah pimpinan KH Abdurrachman Wahid (GusDur) pada tahun 1998 telah menyelenggarakan sejumlah doa istighatsah yang diikuti oleh ribuan nahdiyin untuk mendukung demokrasi dan reformasi di Indonesia, serta mengharapkan segera berakhirnya rezim Suharto.
- Perdana Menteri Jepang Kan pada 16 Agustus 2010 melakukan permintaan maaf kepada rakyat Asia yang pernah di jajah Jepang. PM. Kan melakukan hal itu pada saat memimpin doa dan mem-bungkuk2-kan badannya di depan panggung berhiaskan bunga-bunga krisantium aneka warna. Tomoaki Iwai, profesor politik di Nihon University, mengatakan permintaan maaf Kan itu, disamping tidak mengunjungi makam Yasukuni yang sering membuat marah warga Asia, menegaskan kebijakan pasifis pemerintah Jepang.
- Untuk meneguhkan usahanya menumbangkan rezim Mubarak di Mesir, kelompok anti pemerintahan Hosni Mubarak melengkapi aksi unjuk rasa (demonstrasi) yang dilakukannya selama berhari-hari di Lapangan Tahrir Kairo pada awal Februari 2011 dengan berdoa. Pada sholat Jumat di lapangan Tahrir. Khaled al Marakhi seorang ulama kenamaan di Mesir memberi semangat para demonstran a.l dengan mengatakan ”Kita lahir merdeka dan harus hidup merdeka. Saya minta Anda sabar di Lapangan Tahrir ini hingga kemenangan”
Berapa banyak doa yang pernah dilakukan oleh manusia dan berapa banyak manusia yang pernah berdoa tak terhitung jumlahnya, bahkan tak terhitung pula permohonan yang diminta-nya. Apakah doa mohon selamat, masuk sorga dll ; atau doa mohon naik pangkat, menang dalam pemilihan dll ; ataupun doa mohon secara khusus kepada Tuhan sehubungan dengan adanya kepentingan tertentu yang mendesak seperti saat terjebak dalam suatu bencana alam, menghadapi wabah penyakit yang mematikan, tak ada uang untuk membayar hutang dan lain-lain.
Suatu hal yang sering mengusik adalah sudah sekian lama doa dilakukan, bahkan doa juga sudah berkali-kali dilakukan, namun sepertinya tak ada tanda-tanda do'a dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa? Apakah hal itu karena etika berdo'a yang belum benar sehingga Tuhan belum berkenan mendengarkan do'a tersebut, atau karena waktu yang tepat bagi terkabulnya doa itu belum tiba ? Itu semua menjadi rahasia Tuhan Yang Maha Mengetahui !
Menurut KH Mustafa Bisri, orang-orang Bashrah (Irak) tempo dulu pernah mengajukan pertanyaan kepada Ibrahim bin Adham (seorang sufi yang hidup sekitar abad VIII Masehi) mengapa doa-doa yang mereka lakukan belum dikabulkan Tuhan. Tokoh sufi itu menjawab, "Itu disebabkan karena hati kalian mati dalam sepuluh hal”:
2. Kalian membaca kitab Allah, tapi tidak mengamalkannya;
3. Kalian mengaku mencintai Rasul Allah saw, tapi tidak mengikuti sunnahnya;
4. Kalian mengaku membenci setan, tapi selalu menyetujuinya;
5. Kalian yakin mati itu pasti, tapi tak pernah mempersiapkannya;
6. Kalian bilang takut neraka, tapi terus membiarkan diri kalian ke sana;
7. Kalian bilang mendambakan surga, tapi tak pernah beramal untuknya;
8. Kalian sibuk dengan aib-aib orang lain dan mengabaikan aib-aib kalian sendiri;
9. Kalian menikmati anugerah-anugerah Tuhan, tapi tidak mensyukurinya;
10. Kalian setiap kali mengubur jenazah-jenazah, tapi tak pernah mengambil pelajaran darinya."
Mudah-mudahan jawaban Ibrahim bin Adham ini ada gunanya, terutama bagi mereka-mereka yang doa-doa –nya belum terkabul !
*
Orang-orang yang saleh, mulia dan paling beradab merupakan kunci yang tepat bagi perbaikan diri seseorang dan bagi peningkatan pengetahuannya ((Umar bin Abdul Aziz)
*
Wah wah nasehat Ibrahim bin Adham perlu diikuti dong supaya doa kita terkabul !
BalasHapusSeringkali doa kita 'terkabul' tanpa kita mengetahui. Tuhan memberikan yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan. Doa menginginkan sesuatu seringkali tidak dikabulkan seperti yang diinginkan, jadi kita menganggapnya sebagai doa yang tidak terkabul. Padahal Tuhan mungkin sudah mengabulkannya dengan apa yg kita butuhkan. Tuhan Maha Tahu apa yang kita butuhkan.....
BalasHapusSalam...
Bung Wahyudi ! Betul hak asli "doa" dan juga "demontrasi" sedang dilakukan oleh para aktivis politik di Indonesia a.l aksi "212".
BalasHapus