Ngunandiko.159
Kecelakaan
Pesawat terbang JT 610.
Seperti biasa saya menerima SMS
dari cucu saya, dia menanyakan pendapat saya tentang masalah kecelakaan
pesawat LION AIR JT 610 di laut Jawa tanggal 29 Oktober 2018, yang sedang ramai
dibicarakan orang. Pembicaraan saya dengan cucu saya dalam SMS tersebut adalah
sbb :
· Cucu
: Bagaimana Ki masalah kecelakaan pesawat
LION AIR JT 610, kok terus ramai
dibicarakan orang.?
· Aki
: ..Wah itu kan sudah banyak orang memberikan pendapatnya di
TV, di radio, koran-koran, dan media social. Kamu tinggal menyimaknya...
|
.· Cucu : Betul Ki ?. Tapi saya ingin mendengar pendapat
Aki !..
· Aki : Itu memang peristiwa unik. Bahwa pesawat terbang baru dan canggih, dipiloti oleh pilot berpengalaman lebih 6.000 jam terbang), tapi baru saja terbang tidak lebih dari 15 menit lalu jatuh. .
· Cucu : Bagaimana kok unik Ki ?
· Aki : Itu unik seperti pengalaman Aki ! Aki sudah lebih 50 tahun mengendari mobil, tapi waktu Aki mengendari mobil “matik (otomatik)” untuk pertama kalinya dijalan raya, hampir saja menabrak tiang listrik, karena belum biasa dengan cara mengeremnya (menghentikannya). Itu analoginya !.
· Cucu
: Apa pilot dan co-pilot JT 610 itu belum pernah mem-piloti pesawat baru yang canggih
itu Ki ?
· Aki
: Saya kira begitu, kalau toh sudah mungkin baru satu atau
dua kali saja. Mungkin juga tidak dilatih sebelumnya.
· Cucu
: Oo begitu tho Ki? Lalu bagaimana ?
· Aki
: Kalau beli pesawat baru dan canggih
(tidak seperti pesawat yang telah lama kita miliki), maka harus disiapkan
(dilatih) pengemudinya (pilot) dan teknisii-teknisi yang merawatnya. Hal
seperti ini banyak terjadi di Indonesia, alat baru dan canggih rusak karena
yang menjalankan dan merawatnya tidak biasa atau tidak tau caranya.
· Cucu
:
Unik juga ya Ki?
*
Kecelakaan biasanya disebabkan
hal-hal sederhana yang tidak kita perhatikan sebelumnya (Anonym).
*
Bung Wahyudi ! Pesawat itu jatuh karena orang "RUMONGSO BISO" !
BalasHapus