Ngunandiko No.46
INGIN TIDAK TERLAMBAT, JADI TERLAMBAT
Becak di Yogya |
Paman saya (pada waktu itu berumur 26 tahun) bekerja di kantor
Pemerintah Daerah karesidenan Banyumas di Purwokerto, sementara itu pacarnya tinggal di kota
Yogya. Oleh karena itu setiap akhir bulan
paman ke Yogya untuk menemui pacarnya (“Wakuncar” atau wajib kunjungi pacar).
Biasanya paman dari Purwokerto hari Sabtu siang dan kembali dari Yogya hari Senen
pagi ; dengan kereta api. Pada waktu itu
tahun 1950-an lalu lintas Purwokerto - Yogya belum seperti sekarang, hanya
kereta api yang menghubungkan Yogya –
Purwokerto dengan cukup nyaman dan tepat
waktu.
Kereta api yang selalu dinaiki paman saya adalah kereta api ekspres
Yogya – Jakarta. Paman biasanya berangkat dari Purwokerto hari Sabtu siang
sehabis kerja ; kembali ke Purwokerto hari Senen pagi jam 5.15 sampai di
Purwokerto kira-kira jam 9.00 pagi. Hal
itu berakibat kehadiran paman di kantornya terlambat, namun tidak banyak yang mengetahui
karena hanya sebulan sekali. Sedemikian jauh paman belum pernah ditegur oleh atasannya karena keterlambatan-nya tersebut.
Paman kalau berada di Yogya selalu menginap di rumah orang
tua saya (kakaknya) yang letaknya tidak jauh dari station Tugu lk 10 menit
dengan kendaraan becak. Pacar paman
masih sekolah di SGA (Sekolah Guru Atas) dan rumahnya juga tidak jauh dari
rumah orang tua saya lk 15 menit dengan berjalan kaki.
Biasanya paman kembali ke Purwokerto pada hari Senen pagi
dengan kereta api yang berangkat jam 5.15 pagi dari station Tugu (Yogyakarta).
Paman pagi-pagi sesudah mandi dan minum teh
manis panas, kira-kira jam 5.00 berangkat dengan becak ke stasiun Tugu. Setelah menunggu dua atau tiga menit kereta ke Purwokerto pun berangkat.
Jadwal perjalanan seperti itu sudah di-jalani-nya selama lebih dari setengah
tahun.
Menunggu di stasiun Tugu |
Pada hari itu seperti biasa jam 6.30 pagi saya sudah siap berangkat ke sekolah.
Tidak saya duga tiba-tiba paman muncul turun dari becak, kembali dari stasion dengan
muka yang kelihatan sedih dan kecewa. Paman telah ketinggalan kereta ! Waktu paman sampai di station Tugu lk jam 4.30 masih terlalu pagi ; karena lamanya menunggu maka paman tertidur di ruang tunggu dan tidak mengetahui
kalau kereta api ke Purwokerto telah berangkat.
Paman memutuskan hari itu tetap tinggal di Yogya, karena tidak memungkinkan lagi sampai di Purwokerto sebelum jam 10.00 Mendengar paman ketinggalan kereta karena tertidur diruang tunggu stasion, ayah saya hanya tersenyum. Ingin tdak terlambat, malah jadi terlambat !
*
I'm not afraid of death, but I'm in no hurry to die. I
have so much I want to do first
*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar